Tips dan Cara Untuk Mencegah Asam Lambung Naik
Sangat penting untuk mengetahui bagaimana mencegah asam lambung naik. Pasalnya, gejala asam lambung yang meningkat seringkali sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Nah, jika Anda salah satu yang pernah mengalaminya, yuk pelajari cara menghindarinya di sini!
Cara agar asam lambung tidak naik cukup sederhana. Kondisi ini, juga dikenal sebagai penyakit gastroesophageal reflux disease (GERD), dapat dicegah dengan memperbaiki pola makan dan kebiasaan gaya hidup. Namun tentunya tata cara tersebut harus dilakukan secara rutin dan disiplin.
Berbagai Cara Untuk Mencegah Asam Lambung Naik
Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah asam lambung naik, yang dapat meningkatkan kualitas hidup Anda pada saat yang sama.
1. Makan makanan yang sehat, porsi kecil dan sering
Makan dalam porsi kecil dan cukup sering adalah cara termudah untuk menjaga asam lambung agar tidak naik. Bagi penderita GERD, makan 5 kali sehari dengan porsi kecil lebih baik daripada makan 3 kali sehari dengan porsi besar.
Ketika Anda makan dalam porsi besar, perut Anda dapat mengambil beban yang lebih besar, sehingga tekanan di perut meningkat. Akibatnya, makanan dan asam lambung bisa terdorong kembali ke atas ke kerongkongan dan menimbulkan rasa panas di ulu hati atau bahkan hingga ke dada.
2. Menurunkan berat badan
Obesitas atau kelebihan berat badan merupakan penyebab utama asam lambung naik. Kondisi ini bisa terjadi karena penimbunan lemak di area perut bisa memberi tekanan ekstra pada perut, sehingga asam di perut bisa terdorong kembali ke atas ke kerongkongan.
Dengan demikian, penurunan berat badan yang berlebihan dapat membantu mencegah peningkatan asam lambung. Selain itu, menjaga berat badan ideal juga bagus untuk kesehatan secara keseluruhan, seperti dapat mengurangi risiko diabetes dan penyakit jantung.
3. Jangan makan sebelum tidur
Bagi Anda yang sering menderita asam lambung, sangat disarankan untuk menghindari ngemil atau makan sebelum tidur, karena kebiasaan tersebut dapat memperburuk kondisi asam lambung. kesulitan bernapas, mulas, atau sering bersendawa.
Saat Anda berbaring atau tidur setelah makan, gravitasi menarik isi perut ke kerongkongan. Oleh karena itu, tidurlah saat makanan di lambung sudah dikeluarkan ke usus halus, sekitar 2-3 jam setelah makan.
4. Menaikkan kepala tempat tidur
Beberapa orang mungkin mengalami gejala asam lambung di malam hari meskipun mereka memiliki waktu makan yang terbatas. Tentu saja hal ini dapat mempengaruhi kualitas tidur.
Jika Anda merasakan hal ini, Anda bisa menjaga asam lambung agar tidak naik dengan cara mengangkat kepala dan dada sebanyak 15-20 cm. Untuk ini, gunakan bantalan busa atau alas di bawah kasur Anda. Jangan meletakkan bantal ekstra karena dapat meningkatkan tekanan pada perut.
5. Minum obat dari dokter
Kebanyakan orang dapat mengatasi refluks asam dengan perubahan gaya hidup. Namun, sebagian lainnya, terutama yang memiliki gejala parah, memerlukan resep dokter untuk mencegah asam lambung meningkat.
Untuk mengobati dan mencegah peningkatan asam lambung, dokter biasanya akan meresepkan obat-obatan berikut:
Antasida, meredakan gejala asam lambung dalam jangka pendek
H2 antagonis , untuk mengurangi produksi asam lambung, seperti ranitidine
Pompa proton inhibitor, seperti omeprazole dan lansoprazole, lebih efektif daripada antagonis H2
Selain mengikuti metode di atas, Anda juga sebaiknya harus mengindari makanan yang meningkatkan asam lambung, seperti makanan yang digoreng, berlemak, pedas, atau asam. Kurangi juga konsumsi alkohol, teh, kopi dan minuman berkarbonasi seperti soda.
Cara lain untuk membantu menjaga asam lambung agar tidak naik adalah dengan mengurangi stres dengan yoga atau meditasi, mengunyah permen karet setelah makan, dan mengenakan pakaian yang longgar.
Perubahan pola makan dan gaya hidup dapat menjadi cara yang efektif untuk mencegah asam lambung naik. Juga, jika Anda mendapatkan obat dari dokter Anda, minumlah sesuai petunjuk.
Jika gejala asam lambung tidak kunjung membaik walaupun sudah menerapkan cara-cara di atas dan minum obat dari dokter, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan dan pengobatan yang tepat. .