Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Begilah Cara Menapatkan BLT Guru Honorer Rp 2,4 Juta Dari Kemendikbud Dan Kemenag

Begilah Cara Menapatkan BLT Guru Honorer Rp 2,4 Juta Dari Kemendikbud Dan Kemenag

Begilah Cara Menapatkan BLT Guru Honorer Rp 2,4 Juta Dari Kemendikbud Dan Kemenag - Tiga jutaan guru honorer di lingkungan Kemendikbud dan Kemenag RI akan mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Menurut Ida Fauziah, Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, akan menggelontorkan anggaran Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk sekitar tiga jutaan guru honorer di lingkungan Kemendikbud dan Kemenag RI.

Sedikitnya sekitar tiga jutaan guru honorer yang ada di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia direncanakan akan mendapat Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziah, mengungkapkan bahwa anggaran BLT untuk tiga juta guru honor tersebut adalah sisa dari anggaran BLT sebesar Rp2,4 juta bagi pekerja.

Sebelumnya, pemerintah melalui Kemenaker RI pada awalnya menargetkan bantuan BLT sebesar Rp2,4 juta untuk sebanyak 15,7 juta pekerja.

Program ini diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

BLT atau Bantuan Subsidi Upah (BSU) merupakan salah satu program pemulihan ekonomi nasional di samping bantuan ekonomi lainnya seperti Kartu Prakerja, Banpres Produktif UMKM, dan bantuan ekonomi lainnya.

Dalam keterangan tertulis di situs resmi Kemnaker, penyaluran BSU guru honorer akan dicairkan setelah BSU untuk karyawan swasta selesai pada termin II di bulan Oktober hingga November 2020.

Sementara itu, rincian pembagian bantuan Rp2,4 juta tersebut, para guru honorer yang mendaftarkan akan mendapatkan subsidi gaji sebesar Rp600 ribu selama 4 bulan.

Sebagai tambahan Informasi, Kemnaker RI pada 30 Juni 2020 menargetkan program BSU Rp2,4 juta bagi 15,7 juta pekerja yang terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Total anggaran dari program BSU tersebut mencapai Rp37,7 triliun.

Namun, hingga batas akhir penyerahan data penerima, data yang dikumpulkan dan diserahkan BPJS Ketenagakerjaan hanya mencapai 12.272.731 pekerja.

Hal inilah yang menyebabkan ada sekitar 3 jutaan yang tersisa dari jumlah tersebut.

"Sisa anggaran akan diserahkan kembali ke Bendahara Negara. Rencananya, akan disalurkan untuk subsidi upah bagi guru honorer dan tenaga pendidik, baik di lingkup Kemendikbud maupun Kemenag," ungkap Ida Fauziyah.

Pencairan pada BLT subsidi gaji BPJS Ketenagakerjaan termin II ditargetkan penyalurannya pada akhir Oktober hingga November 2020.

Jika ingin mendapatkan BSU BPJS Ketenagakerjaan, guru honorer harus memenuhi syarat yang telah ditentukan, di antaranya sebagai berikut :

  • Guru honorer harus terdaftar dalam data Kemendikbud dan Kemenag RI.
  • Guru honorer atau pengajar juga harus tercatat aktif mengajar pada semester I 2020-2021 pada Sistem Informasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Simpatika) Kemenag.
  • Guru honorer atau pengajar juga harus terdaftar di Dapodik dan PDDikti.
  • Guru honorer tidak mendapatkan bantuan sosial lain, seperti Banpres UMKM atau Kartu Prakerja.

Untuk jadwal penyaluran dananya, hingga kini Menaker Ida Fauziyah masih belum mengumumkan jadwal penyaluran dana Bantuan Subsidi Upah sebesar Rp2,4 juta untuk guru honorer.

Karena sampai sekarang proses pendaftaran dan validasi peserta masih dilakukan. Akan tetapi, pada tahun ini penyalurannya tetap ditargetkan dapat dilakukan.